Saat sebuah kendaraan mengubah laju gerakan, kendaraan tersebut harus mengatasi gaya semu yang bergantung pada nilai akselerasi dan berat kendaraan tersebut.
Gravitasi merupakan gaya alami yang tak terelakkan.
Hal ini berkaitan erat dengan aerodinamika kendaraan seperti disain bentuk yang ramping.
Gesekan ini tidak terelakkan, dan berasal dari bagian mekanis kendaraan seperti kotak roda gigi mesin, bantalan, dan rem.
Kebanyakan orang cenderung mengabaikan resistensi berkendara kelima- resistensi putaran ban. Akan tetapi, ini sebenarnya merupakan resistensi ketiga terbesar yang mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Saat sebuah truk dalam kondisi baik berjalan pada kecepatan 80 km/jam di jalan beraspal, di bawah standar beban dan tekanan angin, sekitar 26% tenaganya digunakan untuk mengatasi resistensi putaran ban. Oleh karena itu, efek resistensi putaran ban terhadap konsumsi bahan bakar tidak bisa diabaikan. Resistensi Putaran Rendah = Konsumsi Bahan Bakar Rendah.
Dengan setiap putaran roda, ban menjadi rusak akibat beban. Karena karet dan udara dalam fleksibel, ban akan mengalami kompresi dan ekspansi berulang selama berputar. Semua proses ini membutuhkan jumlah energi tertentu. Bagian ini dikonversi menjadi panas dan meningkatkan suhu ban. Hilangnya energi ini dikenal sebagai resistensi putaran ban.
Disain pola, struktur, dan formula canggih mengurangi resistensi putaran.
FS: Mengindikasikan Ban Hemat BBM
- Wisma Hayam Wuruk Lt. 10, Jl. Hayam Wuruk No. 8, Indonesia 10120. Tel: +62-21-50985916-20, Fax: +62-21-50985908
© Copyright 2017 Giti | Legal Terms | Privacy Policy | Site Map | Gajah Tunggal